Selasa, 06 Mei 2014

Kriya Seni


Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya dengan memperhatikan aspek fungsional dan nilai seni. 

Fungsi kriya secara garis besar:
1. Hiasan (Dekorasi), ini lebih menonjolkan pada segi rupa dari pada fungsinya sehingga bentuk-bentuknya dapat mengalami pengembangan, seperti hiasan dinding, cinderamata, patung dll.
2. Benda Terapan (Siap Pakai), ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai benda yang siap pakai namun tetap memiliki unsur keindahan, seperti furniture, pakaian, senjata dll.
3. Benda Mainan, ini biasanya berbentuk sederhana, bahan yang digunakan relatif mudah didapat dan dikerjakan, harganya juga murah, seperti boneka, kipas kertas dll.

Jenis kriya
Jenis kriya terutama produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu : benda hias dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya.
Jenis produk yang termasuk pada benda hias diantaranya : hiasan dinding, sarung bantal kursi,
Produk kriya yang termasuk benda pakai diantaranya : bad cover, sarung bantal, tirai, tutup aqua galon, tutup kulkas, taplak meja makan, tutup tudung saji, dll.

Prinsip-Prinsip Kriya (Tekstil)
Seni adalah pengalaman estetik yang diwujudkan melalui kegiatan kreatif yang menghasilkan karya yang indah. Seni erat hubungannya dengan kegiatan menciptakan atau mewujudkan sesuatu, sesuatu disini adalah ide yang dapat berbentuk gagasan, pengalaman, pengetahuan dan sebagainya. Ide yang ingin diwujudkan atau diciptakan tersebut bisa sampai dan mudah diterima oleh masyarakat, maka perwujudannya harus memenuhi:
  1. Unity  (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
  2. Complexity  (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
  3. Intensity  (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat  lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.
Metode menciptakan seni kriya
-  Tahap Eksplorasi yaitu aktivitas penjelajahan menggali sumber ide, pengumpulan data & referensi, pengolahan dan analisa data, hasil dari penjelahan atau analisis data dijadikan dasar untuk membuat rancangan atau desain.
-  Tahap Perancangan yaitu memvisualisasikan hasil dari penjelajahan atau analisa data kedalam berbagai alternatif desain (sketsa), untuk kemudian ditentukan rancanagn/sketsa terpilih, untuk dijadikan acuan dalam pembuatan rancanagan final atau gambar teknik, dan racangan final ini (proyeksi, potongan, detail, perspektif) dijadikan acuan dalam proses perwujudan karya.
- Tahap perwujudan yaitu mewujudan rancangan terpilih/final menjadi model prototipe sampai ditemukan kesempurnaan karya sesuai dengan desain/ide, model ini bisa dalam bentuk miniatur atau kedalam karya yang sebenarnya, jika hasil tersebut dianggap telah sempurna maka diteruskan dengan pembuatan karya yang sesungguhnya (diproduksi), proses seperti ini biasanya dilalui terutama dalam pembuatan karya-karya fungsional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar