Kamis, 08 Mei 2014

Ornamen

Ornamen berasal dari kata "ORNARE" (Bahasa Latin) yang berarti menghias, bisa juga disebut dekorasi atau hiasan, sehingga ornamen sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias.
Menurut Ensiklopedia Indonesia, Ornamen adalah setiap iasan yang bergaya geometrik atau bergaya lain yang dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu hasil kerajinan tangan termasuk arsitektur.

Dari pengertian diatas, ornamen sebagai karya seni dibuat untuk diabadikan atau mendukung maksud tertentu dari suatu produk, tepatnya untuk menambah nilai estetis dari suatu benda atau produk yang akhirnya akan menambah nilai finansial dari benda / produk tersebut.

Ornamen bersifat pasif dan aktif. Pasif artinya hanya berfungsi menghias, tidak ada kaitannya dengan hal lain seperti ikut mendukung konstuksi / kekuatan suatu benda. Aktif atrinya selain menghias suatu benda juga mendukung hal lain pada benda tersebut misalnya ikut menentukan kekuatannya.

Pengertian ornamen adalah salah satu karya seni dekoratif yang biasanya dimanfaatkan untuk menambah keindahan suatu benda atau produk, atau merupakan suatu karya seni dekoratif (seni murni) yang berdiri sendiri, tanpa terkait benda atau produk fungsuonal sebagai tempatnya.

Motif dan Pola Ornamen

Motif dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen. Motif merupakan dasar untuk menghias suatu ornamen.
Motif dalam ornamen terdiri dari :
a. Motif Geometris, lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis lengkung, garis lurus, lingkaran, segitiga, segi empat bentuk meander, bentuk pilin, swastika dll
motif meander

motif geomertis
 b. Motif Tumbuh-tumbuhan, merupakan hasil gubahan sedemikian rupa jarang dapat dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya yang digubah/distilasi, karena telah diubah jauh dari bentuk aslinya.
motif tumbuhan
 c. Motif Binatang, Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan/stilirisasi, jarang berupa binatang secara natural, tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian tertentu ( tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lain. Jenis binatang yang dijadikan obyek gubahan antara lain, burung, singa, ular, kera, gajah dll.
motif hewan
d. Motif Manusia, Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.
motif manusia
 e. Motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain.
Motif benda-benda alami seperti batu, air, awan dll, dalm penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut.
motif awan
f. Motif Kreasi/ khayalan yaitu bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain.
Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya, motif mengambil sumber ide diluar dunia nyata. Contoh motif ini adalah : motif kala, motif ikan duyung, raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib lainnya.
motif khayalan
Selanjutnya di dalam ornamen juga dapat menunjukkan periode perkembangannya, seperti ornamen jenis Primitif, ornamen Tradisional, ornamen Klasik, dan ornamen Modern.
a. Ornamen Primitif : Ornamen yang hidup berkembang pada masa nenek moyang. Dalam perwujudannya biasanya memiliki bentuk-bentuk yang sederhana, naif dan selalu dikaitkan pada hal-hal magis, juga merupakan penggambaran dari para leluhurnya yang telah meninggal dunia. Contoh: ukir Asmat yang ada di Irian Jaya .

b. Ornamen Tradisional: Merupakan ornament yang hidup dan berkembang pada masa nenek moyang, dan dipelihara secara turun-menurun hingga sekarang.

c. Ornamen Klasik : Merupakan ornament yang telah mencapai puncak kejayaannya, sehingga ciri dan bentuknya sudah tidak dapat di ubah kembali. Karena apabila sudah mengalami perubahan walaupub sedikit saja maka ornament tersebut sudah tidak bias dikatakan sebagai ornament Klasik. Contoh: ornament Pajajaran, ornament Majapahit, ornament Yogyakarta, ornament Pekalongan, ornamen Madura, ornamen Surakarta, ornamen Cirebon, ornamen Bali, ornament Jepara.

d. Ornamen Modern : Merupakan hasil kreasi individu, yang telah keluar dari aturan-aturan ornament tradisional maupun klasik.

Pola adalah suatu hasil susunan atau pengorganisasian dari motif tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu pula. Contohnya pola hias batik, pola hias majapahit, jepara, bali, mataram dan lain-lain.singkatnya pola adalah penyebaran atau penyusunan dari motif-motif.

Pola biasanya terdiri dari :
a.Motif pokok.
b.Motif pendukung/piguran.
c.Isian /pelengkap.

Penyusunan pola dilakukan dengan jalan menebarkan motif secara berulang-ulang, jalin-menjalin, selang-seling, berderet, atau variasi satu motif dengan motif lainnya. Hal-hal yang terkait dengan pembuatan pola adalah :
a.Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama. (lihat contoh dibawah ini)
b.Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama. (lihat contoh)
c.Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-motif.
d.Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.

Pola memiliki fungsi sebagai arahan dalam membuat suatu perwujudan bentuk artinya sebagai pegangan dalam pembuatan agar tidak menyimpang dari bentuk/motif yang dikehendaki, sehingga hasil karya sesuai dengan ide yang diungkapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar