Seni rupa merupakan salah satu dari cabang seni yang mengekspresikan pengalaman seseorang melalui karya dua dimensi maupun tiga dimensi menjadi karya yang bernilai artistik.
Apresiasi seni rupa merupakan kemampuan seseorang dalam menghargai dan menikmati karya seni rupa melalui kepekaan rasa estetika.
Tahap yang dilalui untuk pengapresiasi karya seni rupa dengan baik antara lain :
a. pengamatan,
b. penghayatan,
c. pengalaman berkarya.
Melalui pengamatan seseorang akan memperoleh banyak informasi tentang objek yang dilihatnya, yakni pengamatan tentang :
a. Unsur-unsur seni rupa (titik, garis, bentuk, bidang, tekstur, dan gelap terang)
b. Prinsip-prinsip seni rupa (kesatuan, keseimbangan, irama dan keselarasan)
Proses penghayatan menghasilkan rasa suka atau tidak suka terhadap karya seni, hal ini terjadi karena penghayatan melibatkan perasaan seseorang.
Pengalaman berkarya selain akan menghasilkan karya seni juga didalamnya akan tumbuh kepekaan rasa estetika seseorang terhadap karya seni.
1. Jenis-senis karya seni rupa
Menurut jenis ukuran / matranya, seni rupa di kelompokkan menjadi :
a. Seni rupa dwi matra (dua dimensi), karya sei rupa yang berupa bidang datar yang terdiri dari panjang dan lebar, serta hanya bisa dilihat dari satu arah. ex : lukisan dan gambar
b. Seni rupa tri matra (tiga dimensi), karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi, dan volume serta bisa dilihat dari berbagai arah.
2. Tujuan karya seni rupa
a. Seni rupa murni, diciptakan dengan tujuan sebagai sarana atau media berekspresi dan cenderung mengutamakan nilai keindahan saja
b. Seni rupa terapan, dirancang dan diciptakan untuk tujuan fungsional.
3. Fungsi seni rupa
a. Fungsi mitologis, karya seni rupa merupakan perwujudan dari kepercayaan masyarakat tradisi akan mitologi yang berkembang dalam budaya masyarakat. Benda-benda seni yang dibuat menggambarkan tokoh-tokoh legenda dan mitos seperti dalam seni pewayangan, kita mengenal pandawa (simbol kebaikan), korawa (simbol kejahatan), rahwana (simbol keserakahan), rama sinta (simbol kestiaan) dll.
b. Fungsi religius, karya seni rupa diciptakan untuk simbol-simbol keagamaan seperti pada ornament bangunan tempat ibadah, patung, kaligrafi, dll. Semuanya berfungsi untuk meningkatkan kemantapan dalam beribadah pada agama tertentu.
c. Fungsi praktis, karya seni rupa yang memiliki sifat pragmatis, untuk memenuhi fungsi praktis dan fisik sebagai benda-benda keperluan sehri-hari seperti hunian yang nyaman, aneka produk kerajinan yang artistik, dll.
d. Fungsi ekspresi diri, hanya ditemui pada seni murni saja, karena seni murni merupakan ungkapan murni sebagai media ekspresi diri bukan untuk tujuan praktis.
e. Fungsi komunikasi, fungsi ini biasanya dijumpai pada karya desain grafis atau desain komunikasi visual, melalui teknik grafis dan tulisan untuk keperluan promosi, iklan, publikasi, maupun layanan masyarakat lainnya.
f. Fungsi ekonomis, karya seni rupa terapan yakni desain dan kriya memiliki peluang ekonomis karena karya ini memiliki fungsi ekonomi untuk ditawarkan kepasar sebagai komoditi ekspor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar